07 Juli 2020
PT Rekso Nasional Food mendapat penghargaan penting dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). PT RNF sebagai pengelola McDonald’s Indonesia mendapat pengakuan atas inisiatifnya dalam mengurangi sampah.
“Terima kasih kepada business leaders dan mitra-mitranya di tengah masyarakat karena telah secara bertahap mengawali kurangi sampah. Peran swasta sangat berarti dan kolaborasi harus dilakukan antar elemen bangsa, untuk atasi masalah bangsa. Masalah sampah ini serius, dan harus kita fokuskan,” ucap Menteri LHK Siti Nurbaya, Selasa (9/6), melalui telekonferensi.
Penghargaan kepada McDonald’s diterima oleh Bapak Bintang Aritonang selaku Senior Director of Supply Chain, Procurement & RSG. McDonald’s Indonesia menerima penghargaan dalam kategori produsen yang berinisiatif mengurangi sampah dan telah mencapai pengurangan sampah plastik sebanyak 470 ton pada 2019.
“Pelestarian lingkungan khususnya pengelolaan kemasan dan sampah plastik menjadi salah satu komponen penting dalam program sustainability McDonald’s Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam berbagai macam program untuk mengurangi sampah produsen khususnya di dalam industri makanan dan minuman” ujar Bintang Aritonang, Senior Director of Supply Chain, Procurement & RSG McDonald’s Indonesia saat menerima penghargaan secara virtual oleh Menteri LHK.
McDonald’s telah menjalankan inisiatif pengelolaan limbah mulai dari pengurangan penggunaan sedotan, tidak lagi menyediakan kantong plastik, pengelolaan limbah minyak, pemilahan sampah antara organik dan anorganik, meniadakan plastic cup, packaging yang ramah lingkungan, dll.
Menteri Siti mengatakan tantangan pengelolaan sampah yang sangat berat, namun tetap harus optimis dalam menghadapi dan melewati persoalan tersebut. Peran serta masyarakat dalam upaya pengelolaan dan pengurangan sampah telah berjalan sangat baik, bahkan di antara negara dunia, peran masyarakat Indonesia sangat menonjol.
“Dukungan masyarakat begitu kuat dan meluas, hal tersebut menjadi modal dasar yang baik dalam pembangunan nasional dan pengelolaan sampah ke depan,” terang Menteri Siti.
Menurutnya penghargaan ini merupakan benchmark penting bagi para produsen bahwa peraturan lingkungan hidup tidak harus menjadi hambatan bagi sektor bisnis. Bahkan dia yakin sepenuhnya bahwa kegiatan bisnis yang selalu menjaga keselarasan dengan kegiatan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup adalah bisnis masa depan.
"Karena kunci bisnis di masa depan adalah sustainability. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, sustainable business atau green business adalah pilihan yang baik dan tak terhindarkan jika ingin tetap bertahan," ujar Menteri Siti.
Sumber : Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia